Perasaan Bahagia
News Update
Loading...

Featured

[Featured][recentbylabel]

Featured

[Featured][recentbylabel]

Friday, October 4, 2024

Menulis Mu Hari Ini Meninggalkan Masa Lalu

Menulis Mu Hari Ini Meninggalkan Masa Lalu

Maroon rose, sebagai gambaran intensitas emosi. (Dok. Sarah Miriena / perasaanbahagia


Eh, tadi gw nggak sengaja mampir ke blog elu lho. Dalam hati kecil, oh ini bentukannya, B aja kayaknya, cuma selangit baner dagu lu kalau lihat gw. Sampai gw juga kepaksa ikutin naik dagu juga wkwkwkw. Gw juga baca tulisan elu biasa aja, nothing special ! Beda yah kalau tulisan lu di koran, kemungkinan dikit banyak gaya penulisan elu kepengaruh sama editor.

Gw juga ngelihat, cara elu ngambil foto juga biasa aja, miring-miring malah, kepala gw ikutan miring. Burem juga, bukan efek camera kayaknya tuh, gw positif thinking aja sama elu, barang kali lupa gosok pake kain lensa camera. 

Gw gedeg sama elu gara-gara gw minjam laptop elu yang Mac Book itu lho, untuk pindahin file. Cuma mindahin doang lho. Mindahin dari memori hp gw pakai cardreader ke orang lain yang juga butuh. Elu ngasih cuma jawaban lu nggak enak banget, sekalian aja elu ga usah ngasih, tau juga gw kalau itu privacy dan hak lu !

"Emang bisa? Kamu tau kan kalau ini MacBook," dengan nada yang keheranan, ga percaya gw bisa

Astaga gw tau Mbak, tau banget ! Gw emang ga punya, tapi gw sering pakai Macbook temen gw Mbak, jadi woles aja ! Jadi gw yang udah kadung nyolok, ga jadi deh, terus gw bilang makasih ke elu. Gw langsung dalam hati :

"Si Sarah goblok, ngapain juga minjem buat pindahin data, kan kalau tadi ga minjem ga bakalan di jengkalin elunya !,"

Asli, sejak saat itu, gw mikir ga bakalan lagi dah gw baik-baikin orang kayak elu ! Bener juga kata orang-orang, hati-hati sama dia agak lain ! Gw ngerti sih kalau dari look saat itu yah, namanya juga gw tomboy, ga begitu keren lah, tampilan gw memang B aja dibandingkan elu yang pakai barang branded dan segala mau di ceritain. Tapi maksdnya elu bisa nggak sih, mandang orang lain dengan standar kemanusiaan. 

Tapi gw kayak balik lagi sih ke diri gw sendiri, kenapa dah waktu itu nganggap manusia sama rata aja. Baik semua. Bahkan dia sering motong pertamyaan elu saat bertanya ke narsum, body languange yang nggak nyaman gw terima aja, terus suka berdecak kalau gw mulai nanya. Ada problem elu sama gw ! Tapi elu juga kalau melontarkan pertanyaan pasti diawali dengan

"Pak, ada prioritas kantor, ini pertanyaan kantor Pak," terus lihat catatan dan HP

Dih, mohon maaf, gw ga pernah ada pertanyaan titipan kantor, semua murni dari otak gw yang berkembang. Gw mah dah single fighter aja dari dulu di kantor gw. Jadi baik-baiklah kau dimasa depan bersikap ya !

Btw tulisan ini untuk elu dan gw dimasa lalu lho. Dan gw cuma pengen menuntaskan ganjelan hati doang, biar plong dimasa depan, ga kebawa-bawa, ahahahha... soalnya gw harus melupakan. Gw lagi sangat belajar memaafkan biar gw bisa jalan dengan aman. 

Monday, September 30, 2024

Menulis Catatan Melepas Keresahan

Menulis Catatan Melepas Keresahan

Asap ini terlalu tebal ! Aku butuh asap ini menghilang secara ajaib. Aamiin. 


Otak ku nggak ga mau diem. Risih juga yah. Pengen deh lebih serimg pasrah tanpa harus mikirin planning A, planning B, planning C yang dah kayak mau perang aja. Tiap saat, otak aku pengen meledak, aja ada idenya, tapi nggak jalan-jalan proyeknya. Risih ? yaaa... Aku berasa hampa !

Sebagai makluk surga harusnya segala sesuatu di dunia ku itu ajaib. Ini kan perjalanan roh yang cuma dikasih jasad sama Allah. Kok bisa aku tak seajaib ketika masih di surga ? Kok kayaknya ada energi besar yang nggak menginginkan aku mengakses keajaiban itu. Tapi energi itu bukan langsung dari Allah. Energi itu milik Allah yang disaahgunakan oleh makhluknya. Itu yang aku rasankan.

Aku berusaha untuk membuat celah-celah kecil agar energi baik bisa mengoyak energi jahat. Karena dunia aku rasakan sangat sempit, sesempit niqob perempuan yang mengenakannya. Aku merasakan sesak secara mental, saat menulisakan ini pun terasa nyata. Makanya aku ga pernah betah pakai masker. Covid-19 kemarin ? apa itu aku ga kenal !

***

Tiga bulan belakangan yah ? Aku merasa rejeki seret, tapi kenyataannya kalau dihitung banyak, tapi entah kemana habis, nggak menentu. Harusnya aku bisa menanbung, tapi entah kenapa ini ga kelihatan jejaknya. 

Aku juga merasa ketinggalan jauh dari sekitar ku, aku sering kali membandingkan coba lihat si A, wah tenar, uangnya banyak, terkenal dan jobnya, waduh berlimpah ruah. Meskipun aku tau di amenggunakan energi negatif. Tapi kenapa hal itu ga datang sama aku dari energi postif yah, ga mau aku menyekutukan Allah, berat ! 

Coba lihat si B, bulan lalu beli ini, eh sekarang dah beli itu, uangnya tus jut-jut. Keren yah, berarti jobnya banyak, wah pengen juga kayak dia, banyak job. Why not me ?

Wah si C, meskipun caranya ga bener, menghalalkan segala cara, tapi lihat karir naik terus, siapa yang ga kenal dia, apalagi image negatifnya, wew paling di kenal tapi hidupnya baik-baik aja, Nggak ada masalah kayaknya.  

Dan empat paragaf diatas bukanlah aku yang sebenarnya, buka aku yang sesungguhnya. Aku menjalani hidup dari dulu tidak demikian, tidak membanding-bandingkan, tapi kok ini aneh ! Kenaoa aku ?

"Kenapa aku?" pertanyaan ini semakin menguat seiring tempat salon langganan ku, Kak Ita bilang,

"Ini bukan Sarah !, hei siapa kamu ? Sarah yang Kak Ita kenal itu, positif, semangat, ga pernah membandingkan hidupnya dengan orang lain, ga pernah negatif, ga pernah meresa tersaingi, kok ini beda. Ngertikan kenapa Kak itu suka curhat masalah pribadi, karena kamu itu dewasa,"

Deg... aku merasakan hal yang sama kak itu, aku belum sempat menjawab, kak Ita sudah ngomong

"Kalau Sarah ga kembali kayak dulu, nggak usah datang ke sini lagi," 

Dan aku nggak merasa terhina, atau kok kakak ini nggak terima saat kondisi aku kayak gini, cuma di kepala "Kan gw bilang juga ape ! ini bukan gw !!" 

Waktu itu aku ngobrol sama Kak Ita, usia kehamilan menuju delapan bulan tahun 2022. Wah aku sudah lama juga merasakan kegelapan ini yah. Sampai sekarang aku masih merasa ada kabut asap abu-abu sangat tebal dipikiran ku. 


*aku sedang tidak baik-baik saja, aku kewalahan dengan ini semua.


Friday, September 27, 2024

 Balon, Simbol Monarki Jadi Lambang Revolusi

Balon, Simbol Monarki Jadi Lambang Revolusi




Yang aku pegang hanyalah sebuah balon, benda yang hari ini dianggap biasa. Balon sering dilihat sekadar sebagai hiasan pada acara ulang tahun, peresmian, atau kegiatan hiburan lainnya. Namun, jika ditelaah lebih dalam, balon memiliki arti yang lebih dari sekadar dekorasi.

Sosiolog Chandra Mukherjee mengistilahkan balon sebagai "Materially Exemplary", yang sarat akan pesan kebebasan universal. Sejak tahun 1798, balon kerap dihiasi simbol-simbol monarki, melambangkan kekuasaan Louis XVI atas wilayah udara yang baru ditaklukkan. Bahkan, dalam memo perintahnya, balon disebut sebagai "Anak Revolusi" dengan sejarah yang erat kaitannya dengan keberhasilan Republik.

 ***

Aerostat, atau balon yang lebih ringan dari udara, menjadi elemen penting dalam budaya Prancis selama Revolusi. Meski bukan produk asli Revolusi, balon ini berkembang pesat menjadi simbol penting yang mencerminkan perubahan lanskap politik dan identitas nasional. Awalnya, balon digunakan untuk mempromosikan kekuasaan monarki dengan simbol-simbol kerajaan, namun setelah 1789, ia dengan cepat menjadi simbol kebebasan dan persatuan yang diadopsi oleh kaum revolusioner.

Pada awal Revolusi, upaya untuk memaknai ulang balon dimulai dengan peluncuran di berbagai acara publik, seperti Fête de la Fédération pada 1790. Meskipun balon dalam acara ini gagal terbang tinggi, peristiwa ini memunculkan kritik terhadap monarki. Penggambaran balon yang tidak stabil dibandingkan dengan monarki yang goyah menunjukkan betapa mudahnya makna balon beradaptasi dengan konteks politik baru.

Pada perayaan proklamasi Konstitusi tahun 1791, balon digunakan untuk menyebarkan ide-ide Revolusi. Aeronaut Lallemant de Saint-Croix menerbangkan balon dari Champs-Élysées, membaca Deklarasi Hak Asasi Manusia dari udara, dan menjatuhkan selebaran Konstitusi kepada kerumunan di bawahnya. Balon menjadi simbol kuat dari cita-cita kebebasan, tidak hanya dalam acara-acara perayaan tetapi juga sebagai alat komunikasi politik.

Penggunaan balon dalam konteks militer semakin memperkuat maknanya sebagai simbol Revolusi. Pada 1794, balon militer digunakan untuk mengamati musuh dalam pertempuran Fleurus, membantu pasukan Prancis meraih kemenangan. Keberhasilan ini menegaskan peran balon sebagai alat strategis sekaligus simbol nasional, membuktikan kemampuannya untuk mencerminkan kekuatan dan kemenangan Revolusi.

Setelah Revolusi, balon masih digunakan dalam berbagai perayaan nasional, seperti Fête de la Fondation de la République pada 1798. Meskipun setelah periode Revolusi balon kehilangan sebagian besar daya tarik politiknya dan lebih digunakan sebagai hiburan (entertainment), dalam sejarahnya, balon tetap menjadi simbol penting yang erat kaitannya dengan keberhasilan Republik dan cita-cita kebebasan.


Sumber 

https://ageofrevolutions.com/2019/09/09/the-balloon-as-a-symbol-of-the-republic/

Tuesday, September 24, 2024

Monday, September 23, 2024

2024 Batam Berusia 195 Tahun, Ini Sejarah Singkatnya

2024 Batam Berusia 195 Tahun, Ini Sejarah Singkatnya

Singapore & Riau Archipelago, Indonesia. Batam City. East Indies, 1885 old map (Doc. alamy.com ) *


Batam,
sebuah pulau yang kini dikenal sebagai salah satu pusat industri terbesar di Indonesia, menyimpan sejarah panjang yang menarik. Sebelum menjadi daerah otonom, Batam hanyalah sebuah wilayah administratif di Provinsi Riau, yang setara dengan Kabupaten atau Kotamadya Daerah Tingkat II. Status Batam, berbeda dengan Pekanbaru, yang kala itu sudah bersifat otonom. Sebelum berubah menjadi kotamadya, Batam adalah kecamatan di Kabupaten Kepulauan Riau. 


Pulau Batam mungkin terdengar modern saat ini, namun asal-usul nama Batam sendiri masih misterius. Tidak ada literatur sejarah yang pasti mengenai asal muasal nama ini, meski di masa lalu Batam berhubungan erat dengan Kerajaan Melayu Johor dan Riau. 


Pada abad ke-18, pulau ini menjadi bagian dari transaksi politik internasional. Lord Minto dan Sir Stamford Raffles dari Kerajaan Inggris, melalui "perjanjian barter", menyerahkan Batam kepada Pemerintah Hindia Belanda. Transaksi ini terjadi karena posisi strategis Batam, yang kembar dengan Singapura, membuatnya menjadi wilayah penting bagi kekuatan kolonial.


Pada tanggal 18 Desember 1829, P.J. Elout, Komisaris Jendral Pemerintah Hindia Belanda, yang juga menjabat sebagai Residen Riau, atas nama Sultan Abdul Rahmansyah menunjuk Raja Isa untuk memerintah wilayah Nongsa dan sekitarnya atau rantau taklukannya.


Keputusan ini menjadi titik awal pemerintahan Batam di bawah kekuasaan lokal, dan momen ini kemudian dijadikan sebagai hari jadi resmi Kota Batam. Melalui Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2009, tanggal 18 Desember 1829 diabadikan sebagai hari lahir Kota Batam.


Sejak saat itu, Batam telah berkembang pesat, dari sebuah pulau kecil yang dipengaruhi oleh kekuatan kolonial menjadi pusat industri dan perdagangan yang dikenal luas. Pada 18 Desember 2024, Batam merayakan ulang tahunnya yang ke-195, mencerminkan perjalanan panjangnya dari masa lalu hingga masa kini.


Kini, Batam tidak hanya dikenal sebagai pintu gerbang Indonesia menuju dunia internasional, tetapi juga sebagai salah satu wilayah dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di negara ini. Warisan sejarah dan lokasinya yang strategis menjadikan Batam sebagai salah satu kota terpenting di Indonesia.



Catatan Redaksi 

1. Informasi foto : 
This image could have imperfections as it’s either historical or reportage.
'Riouw Archipelago'. Artist/engraver/cartographer: Engraved for Élisée Reclus. Provenance: "The Universal Geography"; by Élisée Reclus, Edited by A.H. Keane, Published by J.S. Virtue & Co., London. Type: Antique wood-engraved map; Scale 1:540, 000.

2. Sumber Artikel : batam.go.id  


Perasaan Bahagia

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done