Yang aku pegang hanyalah sebuah balon, benda yang hari ini dianggap biasa. Balon sering dilihat sekadar sebagai hiasan pada acara ulang tahun, peresmian, atau kegiatan hiburan lainnya. Namun, jika ditelaah lebih dalam, balon memiliki arti yang lebih dari sekadar dekorasi.
Sosiolog Chandra Mukherjee mengistilahkan balon sebagai "Materially Exemplary", yang sarat akan pesan kebebasan universal. Sejak tahun 1798, balon kerap dihiasi simbol-simbol monarki, melambangkan kekuasaan Louis XVI atas wilayah udara yang baru ditaklukkan. Bahkan, dalam memo perintahnya, balon disebut sebagai "Anak Revolusi" dengan sejarah yang erat kaitannya dengan keberhasilan Republik.
***
Aerostat, atau balon yang lebih ringan dari udara, menjadi elemen penting dalam budaya Prancis selama Revolusi. Meski bukan produk asli Revolusi, balon ini berkembang pesat menjadi simbol penting yang mencerminkan perubahan lanskap politik dan identitas nasional. Awalnya, balon digunakan untuk mempromosikan kekuasaan monarki dengan simbol-simbol kerajaan, namun setelah 1789, ia dengan cepat menjadi simbol kebebasan dan persatuan yang diadopsi oleh kaum revolusioner.Pada awal Revolusi, upaya untuk memaknai ulang balon dimulai dengan peluncuran di berbagai acara publik, seperti Fête de la Fédération pada 1790. Meskipun balon dalam acara ini gagal terbang tinggi, peristiwa ini memunculkan kritik terhadap monarki. Penggambaran balon yang tidak stabil dibandingkan dengan monarki yang goyah menunjukkan betapa mudahnya makna balon beradaptasi dengan konteks politik baru.
Pada perayaan proklamasi Konstitusi tahun 1791, balon digunakan untuk menyebarkan ide-ide Revolusi. Aeronaut Lallemant de Saint-Croix menerbangkan balon dari Champs-Élysées, membaca Deklarasi Hak Asasi Manusia dari udara, dan menjatuhkan selebaran Konstitusi kepada kerumunan di bawahnya. Balon menjadi simbol kuat dari cita-cita kebebasan, tidak hanya dalam acara-acara perayaan tetapi juga sebagai alat komunikasi politik.
Penggunaan balon dalam konteks militer semakin memperkuat maknanya sebagai simbol Revolusi. Pada 1794, balon militer digunakan untuk mengamati musuh dalam pertempuran Fleurus, membantu pasukan Prancis meraih kemenangan. Keberhasilan ini menegaskan peran balon sebagai alat strategis sekaligus simbol nasional, membuktikan kemampuannya untuk mencerminkan kekuatan dan kemenangan Revolusi.
Setelah Revolusi, balon masih digunakan dalam berbagai perayaan nasional, seperti Fête de la Fondation de la République pada 1798. Meskipun setelah periode Revolusi balon kehilangan sebagian besar daya tarik politiknya dan lebih digunakan sebagai hiburan (entertainment), dalam sejarahnya, balon tetap menjadi simbol penting yang erat kaitannya dengan keberhasilan Republik dan cita-cita kebebasan.
Sumber
https://ageofrevolutions.com/2019/09/09/the-balloon-as-a-symbol-of-the-republic/
Sarah Miriena
Friday, September 27, 2024
More From Author
Opini